FOMO Saham: Mengapa Kita Suka Ikut-Ikutan dalam Berinvestasi?

“Fear of Missing Out” atau yang sering disingkat sebagai FOMO saham merupakan istilah yang populer dalam dunia pasar modal. Dalam istilah yang lebih sederhana, FOMO saham adalah kecenderungan kita untuk suka ikut-ikutan saat melihat saham-saham tertentu mengalami lonjakan harga yang signifikan. Namun, mengapa kita cenderung terjebak dalam perilaku ini, padahal seharusnya kita menyadari bahwa apapun bentuk instrumen investasi yang dipilih, itu adalah tanggung jawab kita sepenuhnya?

Menggali Akar Penyebab FOMO Saham

Ada beberapa faktor psikologis yang dapat menjelaskan mengapa kita terjebak dalam FOMO saham:
  1. 1. Ketakutan akan Kehilangan Peluang: Kita merasa takut kehilangan peluang untuk meraih keuntungan besar ketika melihat saham-saham tertentu mengalami lonjakan harga. Rasa takut ini sering kali memicu tindakan impulsif dan kurang pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi.
  2. 2. Efek Sosial dan Tekanan Kelompok: Manusia secara alami cenderung untuk menyesuaikan perilakunya dengan kelompok atau lingkungannya. Ketika melihat orang lain membeli atau menjual saham tertentu, kita merasa tertarik untuk melakukan hal yang sama agar tidak merasa ketinggalan.
  3. 3. Pengaruh Media dan Informasi yang Tidak Tepat: Media sosial dan berita finansial sering kali memperkuat FOMO saham dengan memberikan liputan berlebihan terhadap saham-saham yang sedang “trending” tanpa memberikan analisis yang mendalam tentang fundamental perusahaan.

Mengatasi FOMO Saham

Bagaimanapun juga, kita dapat mengatasi FOMO saham dengan langkah-langkah berikut:
  1. 1. Pendidikan dan Pengetahuan: Tingkatkan pemahaman tentang pasar modal dan instrumen investasi sehingga Anda dapat membuat keputusan investasi yang lebih rasional dan terinformasi.
  2. 2. Disiplin dan Rencana Investasi: Tetap patuhi rencana investasi yang telah Anda susun dan hindari membuat keputusan berdasarkan emosi atau tekanan dari lingkungan sekitar.
  3. 3. Analisis yang Teliti: Lakukan analisis yang teliti tentang fundamental perusahaan dan valuasi pasar sebelum memutuskan untuk membeli saham.
  4. 4. Pengendalian Emosi: Pelajari untuk mengendalikan emosi Anda saat berinvestasi. Hindari terjebak dalam sentimen pasar yang berlebihan.

Kesimpulan

FOMO saham merupakan fenomena yang seringkali mempengaruhi perilaku investor, mendorong mereka untuk melakukan keputusan investasi berdasarkan emosi dan impuls daripada pertimbangan yang rasional. Namun, dengan pemahaman yang lebih baik tentang risiko yang terkait dan langkah-langkah pengendalian diri yang tepat, kita dapat mengurangi dampak negatif dari FOMO saham dan membangun portofolio investasi yang lebih sehat dan berkelanjutan. Sebagai investor, penting bagi kita untuk selalu ingat bahwa tanggung jawab atas keputusan investasi ada pada diri kita sendiri.